Tuesday 27 September 2016

ANATOMI FISIOLOGI : JANTUNG

hai hai sobat medik, kali ini saya akan membahas tentang sistem peredaran darah, dikutif dari blog http://www.softilmu.com/2014/11/sistem-peredaran-darah-manusia.html . 
Perlu sobat ketahui bahwa sistem sirkulasi darah mempunyai 3 komponen dasar yaitu:
  1. Jantung merupakan satu organ sebesar kepalan tangan manusia yang mekanisme kerjanya mirip dengan pompa untuk memberikan tekanan pada pembuluh darah agar darah dapat senantiasa mengalir di dalam tubuh. Mengapa tekanan ini penting? Karena sifat cairan selalu mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Jantung yang memompa darah akan membuat tekanan dalam pembuluh darah akan lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan di jaringan sehingga darah akan mengalir ke jaringan. Namun, tekanan ini mempunyai nilai keseimbangan yang mana bila terlalu tinggi akan membahayakan tubuh.
  2. Pembuluh darah yang merupakan saluran berbentuk pipa untuk mengalirkan dan mengarahkan darah ke seluruh bagian tubuh.
  3. Darah adalah sekumpulan sel berbentuk cairan yang membawa elektrolit, nutrisi, serta oksigen ke seluruh tubuh dan mengembalikan karbon dioksida ke paru-paru serta sisa metabolisme ke organ ekskresi.
    Sekarang kita akan membahas secara rinci mengenai komponen-komponen tersebut.

    1. Jantung

    Seperti yang telah kami singgung di atas, jantung adalah organ berongga dan berotot berukuran sekepalan tangan. Jantung terletak di rongga dada antara tulang dada dan tulang belakang. Posisi jantung agak sedikit ke kiri di tengah dada, sehingga kita bisa merasakan denyutannya dengan cara meletakkan tangan di dada agak ke kiri.

    Lapisan jantung terdiri dari:
  4. Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung;
  5. Miokardium, adalah otot yang berkontraksi;
  6. Endokardium, adalah selaput yang membatasi ruangan jantung.


Jantung mempunyai dua mekanisme pompa yang terpisah yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri, serta memiliki empat rongga, satu rongga atas dan satu rongga bawah di setiap bagiannya.
  • Rongga atas (atrium) menerima darah yang kembali ke jantung kemudian mengalurkannya ke rongga bawah.
  • Rongga bawah (ventrikel), adalah rongga yang bertugas untuk memompa darah ke luar dari jantung.

Kedua bagian jantung dipisahkan oleh sebuah sekat pemisah yang disebut septum untuk mencegah darah bercampur dari kedua sisi jantung.
Antara rongga jantung terdapat katup yang menjaga agar aliran darah jantung tetap searah:
  1. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terletak antara serambi (atrium) kanan dengan bilik (ventrikel) kanan jantung.
  2. Valvula bikuspidalis adalah katup yang terletak antara serambi (atrium) kiri dan bilik (ventrikel) kiri jantung.
  3. Valvula semilunaris adalah katup yang terdapat pada pangkal aorta dan arteri pulmonalis.
2. Pembuluh Darah

Seperti yang telah kami sebutkan juga di atas bahwa pembuluh darah adalah saluran untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, namun pembuluh darah tidaklah hanya merupakan saluran tunggal tetapi mempunyai percabangan yang sangat banyak agar dapat menjangkau seluruh bagian tubuh. Setiap percabangan akan mengakibatkan adanya perubahan jenis dari pembuluh darah ini.
a. Pembuluh nadi/arteri

Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang keluar dari jantung. Pembuluh ini tidak mempunyai katup di sepanjang alirannya dan karena pembuluh ini mengalirkan darah dari jantung maka tekanannya lebih besar dibandingkan vena. Pembuluh ini terdiri dari empat jenis.

1) Pembuluh Aorta

Aorta berhubungan langsung dengan ventrikel kiri jantung untuk membawa darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh.

2) Pembuluh Arteri Pulmonalis

Arteri pulmonalis berhubungan langsung dengan ventrikel kanan yang bertugas mengalirkan darah kaya karbon dioksida (CO2) ke paru-paru supaya terjadi pergantian udara yang kemudian dialirkan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

3) Pembuluh Arteri

Adalah cabang dari aorta yang mempunyai ukuran lebih kecil dari aorta.

4) Arteriola

Adalah cabang arteri yang kemudian akan berhubungan dengan pembuluh kapiler. Di pembuluh kapiler terjadi pertukaran gas dan nutrisi dengan jaringan.

b. Pembuluh balik/vena

Nama lain pembuluh balik adalah vena yang merupakan pembuluh pengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke serambi (atrium) kanan jantung. Ciri khas dari pembuluh vena adalah memiliki katup di sepanjang salurannya. Pembuluh ini dibedakan menjadi 4 pula:

1) Vena Cava

Vena cava dibedakan menjadi dua, yaitu vena cava superior yang membawa aliran darah dari bagian atas (kepala) dan vena cava inferior yang membawa aliran darah dari bagian tubuh bawah. Vena inilah yang berhubungan langsung dengan atrium kanan jantung.

2) Vena Pulmonalis

Vena pulmonalis adalah pembuluh yang mengalirkan darah kaya oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri jantung.

3) Vena

Adalah pembuluh darah yang berhubungan dengan venula

4) Venula

Adalah pembuluh yang berhubungan langsung dengan kapiler dan kemudian mengalirkan darah menuju vena.
SISTEM SIRKULASI DARAH
Sistem sirkulasi darah dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sistem sirkulasi darah kecil (sirkulasi pulmonal/paru)

Kita  akan memulai dari darah yang kembali ke jantung melalui vena cava dan mengalir menujuatrium kanan jantung, darah yang berada di atrium kanan adalah darah yang konsentrasi oksigennya rendah karena telah diambil oleh jaringan tubuh. Darah dari atrium kanan kemudian dialirkan menuju ventrikel (bilik) kanan, darah kemudian dipompa keluar melalui arteri pulmonalismenuju paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran udara antara CO2 dan O2.
b. Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik)
Darah yang berasal dari paru-paru dan telah kaya akan O2 dikembalikan ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis, darah dari atrium kiri ini kemudian dialirkan menuju ventrikel kiri jantung yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh kecuali paru.
Ventrikel kiri ini akan memompa darah menuju aorta yang akan bercabang menjadi arteri-arteri besar untuk menelusuri seluruh bagian tubuh. Sebagian darah yang dipompa ventrikel kiri mengalir ke otot, sebagian ke ginjal, sebagian ke otak, dan sebagainya. Karena itu aliran arteri tidak akan membawa darah yang telah kehilangan oksigennya akibat diserap oleh jaringan tertentu, arteri akan menyebar secara merata supaya kebutuhan oksigen dan nutrisi setiap jaringan dapat terpenuhi secara optimal.

Setelah jaringan menyerap oksigen dari pembuluh kapiler yang merupakan percabangan dari arteri, darah akan dialirkan menuju venula kemudian menuju vena dan kemudian akan dialirkan ke vena terbesar yaitu vena cava inferior dan vena cava superior untuk dialirkan kembali menuju jantung melalui atrium kanan dan dialirkan ke sirkulasi paru. Begitulah seterusnya sirkulasi yang tiada berujung ini akan terjadi sepanjang hidup seorang manusia.
TERIMAKASIH :)
 
 


 

LABORATORIUM PARASITOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Dalam kesehatan organisme ini dapat memberikan arti klinis bila menyerang manusia, gejala dan tanda yang ditimbulkan berbeda beda sesuai dengan jenis parasit yang menginfeksi manusia, maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab dan cara pengobatan.
Laboratorium parasitologi adalah salah satu sarana yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan berbagai jenis parasit. Pelayanan laboratorium saat ini memegang peranan penting untuk membantu diagnosa penyakit.
Dewasa ini perkembangan teknologi laboratorium berkembang pesat, mulai dari peralatan yang canggih, metode pemeriksaan yang praktis serta regensia yang beraneka ragam, maka setiap  laboratorium hendaknya mempunyai peralatan yang baik dan representatif sehingga hasil analisa yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan.
Laboratorium sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati posisi penting dalam diagnosis invitro. Setidaknya terdapat 5 alasan penting mengapa pemeriksaan laboratorium diperlukan, yaitu : skrining, diagnosis, pemantauan progresifitas penyakit, monitor pengobatan dan prognosis penyakit. Oleh karena itu setiap laboratorium harus dapat memberikan data hasil tes yang teliti, cepat dan tepat.





BAB II
PEMBAHASAN

      I.        Definisi
Berdasarkan Permenkes Nomor: 364/Menkes/SK/III/2003 tentang laboratorium kesehatan, Pasal 2:
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

    II.        Fungsi
Laboratorium parasitologi klinik melaksanakan identifikasi parasit atau stadium dari parasit baik secara mikroskopis dengan atau tanpa pulasan, biakan atau imunoessay guna mendiagnosa suatu gangguan/ kelainan klinis.

   III.        Persyaratan Laboratorium
Suatu laboratorium dapat berfungsi dengan efektif dan efisien harus memperhatikan hal-hal terkait persyaratan minimal sebagai berikut :
1.    Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat dengan kebutuhan.
2.    Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau keamanan.



3.    Laboratorium harus aman dengan keadaan ruang harus memadai
4.    Adanya Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedures = SOP) atau instruksi kerja
Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat bagi semua pengguna laboratorium. Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah :
a.    Pedoman pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
b.    Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan pemeriksaan
c.    Keamanan dan keselamatan kerja
d.    Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik (Alat pecah belah tdak memerlukan SOP)
e.    Pemeliharaan alat
f.     Pengadaan alat dan bahan
g.    Penyimpanan alat dan bahan
h.    Adanya sistem pelaporan dan pencatatan hasil

  IV.        Tata ruang dan asilitas laboratorium
1.    Ruangan laboratorium
a.    Seluruh ruangan dalam laboratorium harus mudah dibersihkan
b.    Pertemuan antara dua dinding dibuat lengkung
c.    Permukaan meja kerja harus tidak tembus air. Juga tahan asam, alkali, larutan organik dan panas yang sedang. Tepi meja dibuat melengkung
d.    Perabot yang digunakan harus terbuat dari bahan yang kuat
e.    Ada jarak antara meja kerja, lemari, dan alat sehingga mudah dibersihkan
f.     Ada dinding pemisah antara ruang pasien laboratorium
g.    Penerangan laboratorium harus cukup
h.    Permukaan dinding, langit-langit dan lantai harus rata agar mudah dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan
i.      Tersedianya bak cuci tangan dengan air mengalir dalam setiap ruangan laboratorium dekat pintu keluar
j.      Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan label KELUAR, alat penutup pintu otomatis dan diberi label BAHAYA INFEKSI (BIOHAZARD)
k.    Denah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon, alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat) digantungkan dibeberapa tempat yang mudah terlihat
l.      Tempat sampah dilengkapi kantong plastik
m.   Tempat sampah kertas, sarung tangan karet/plastik, dan tabung plastik harus dipisahkan dari tempat sampah gelas/kaca/botol
n.    Tersedia ruang ganti pakaian, ruang makan/minum dan kamar kecil
o.    Tanaman hias dan hewan peliharaan tidak diperbolehkan berada diruang kerja laboratorium
2.    Koridor, gang, lantai dan tangga
a.    Lantai laboratorium harus bersih, kering dan tidak licin
b.    Koridor, tangga dan gang harus bebas dari halangan
c.    Tangga yang memiliki lebih dari 4 anak tangga dilengkapi dengan pegangan tangan
d.    Permukaan anak tangga rata dan tidak licin
e.    Penerangan di koridor dan gang cukup
3.    Sistem ventilasi
a.    Ventilasi laboratorium harus cukup
b.    Jendela laboratorium yang dapat dibuka harus dilengkapi kawat anti nyamuk/lalat
c.    Udara dalam ruangan laboratorium dibuat mengalir searah
4.    Fasilitas air dan listrik
a.    Tersedianya aliran listrik dan generator dengan kapasitas yang memadai
b.    Tersedia fasilitas air PAM/pompa/sumur artesis dengan kualitas air yang memadai sesuai dengan kebutuhan laboratorium.